1,536 research outputs found

    Kartu Kredit Syariah

    Get PDF
    Muamalah yang secara bahasa bisa diartikan sebagai bentuk interaksi dengan sesama, kemudian dalam ilmu fiqih diartikan sebagai segala bentuk transaksi yang digaris bawahi dengan jual beli, seiring berjalannya waktu, semakin memunculkan bentuk-bentuk yang belum ada di era turunnya agama Islam

    Perbandingan Pengalaman-Preferensi Mahasiswa pada Pembelajaran Online vs Face to Face

    Get PDF
    Abstract. Comparison of Student Experiences-Preferences in Online vs Face to Face Learning. Technology is increasingly developing, especially after the world has been hit by the COVID-19 virus pandemic. In the education sector, the learning process was carried out online, whereas before the pandemic it was carried out face to face. Of the two types of learning, there are often differences of opinion between students about which learning is better and more flexible. Based on this, this research is entitled Comparison of Students' Experience and Preferences on Online vs Face to Face Learning. This study uses a methodology, namely pre-field, field work, and data analysis. Data collection through interviews. Miles and Huberman's model is used for data reduction, data presentation, and conclusion drawing applied in data analysis. The results showed that student preferences for face to face learning were more than online learning, which was 75%, while the comparison of experiences felt by students was> 50% who chose face to face learning.Keywords: Online, Face to Face, Experience, Preference Abstrak. Teknologi semakin berkembang, terutama setelah dunia dilanda oleh pandemi virus COVID-19. Di bidang pendidikan, proses pembelajaran dilakukan secara online sedangkan sebelum pandemi dilakukan secara face to face. Dari kedua jenis pembelajaran tersebut, sering terdapat beda pendapat antar mahasiswa mengenai mana pembelajaran yang lebih baik dan fleksibel. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini berjudul Perbandingan Pengalaman dan Preferensi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Online vs Face to face. Penelitian ini menggunakan metodologi yaitu pra lapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data. Pengumpulan data melalui wawancara. Model Miles dan Huberman digunakan untuk reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan diterapkan dalam analisis data. Hasil penelitian menjunjukkan preferensi mahasiswa terhadap pembelajaran face to face lebih banyak daripada pembelajaran online, yaitu sebanyak 75% sedangkan perbandingan pengalaman yang dirasakan oleh mahasiswa adalah sebanyak > 50% yang memilih pembelajaran secara face to face.Kata Kunci: Online, Face to Face, Pengalaman, Preferens

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN KARIR GENERASI Z (STUDI KASUS PADA MAHASISWA HOTEL AND TOURISM BUSINESS UNIVERSITAS CIPUTRA SURABAYA)

    Get PDF
    The purpose of this study is to determine the factors that influence the career choice decisions of Ciputra University Hotel and Tourism Business students. This type of research used quantitative research. The population applied is the alumni of Ciputra University students class 2011-2015. The sample taken was only student alumni of the 2013-2015 class, because the three generations were included in the Generation Z class. The total sample was 65 respondents with the type of work as an intrapreneur. The data were collected using a questionnaire measured by a Likert scale. This study used confirmatory factor analysis with the help of SPSS 26 and processed 16 existing variables. The data test used is validity test, reliability test, and factor analysis. Based on the results of the study, it is concluded that there are 4 factors that influence the career choice decisions of Hotel and Tourism Business students, namely factors of working conditions and environment, prospects and duration of work, intrinsic value and work contribution, conditions and flexibility of working time. For further research using the same theme, it is recommended to reconsider other influencing factors such as adding other variables so that the research will be better.Keywords: Career Selection Decisions, Generation Z, Factor Analysi

    Pengaruh Faktor-Faktor Pembentuk Loyalitas Mahasiswa Universitas Terbuka

    Get PDF
    Currently the learning system based on Information and Communication Technology (ICT) has been growing. The Open University (UT) has been using e-learning in the provision of learning support services. Online tutorials (Tuton) is one form of e-learning provided UT. Since the registration period of 2013.1-2014.2, the number of courses offered in Tuton increased by 11% and participants also increased by 52%. Although Tuton has been growing rapidly, the total number of students has declined from the registration period of 2013.1 to 2015.1. Such a decrease can be justified as an indicator of lack of loyalty or retention of students. The main objective of this study is to test the relationship between the antecedents of loyalty, service quality, commitment, satisfaction, and reputation. The study population comes from four faculties and one graduate program. Nonprobability method of sampling with judgmental sampling technique is used in this study. The minimum required sample size is 200 respondents. Survey data collection is conducted by inviting respondents by email to fill out a questionnaire online in google site. Then the data were analyzed both descriptively and quantitatively using descriptive analysis and Structural Equation Modeling (SEM). Results of hypothesis testing showed that 6 of 7 hypothesis were accepted with significant results. These sixth hypothesis are1) the influence of the quality of services to satisfaction; 2) the effect of the reputation on the quality of services; 3) the effect of commitment to student satisfaction; 4) the effect of satisfaction on reputation; 5) the effect of satisfaction on loyalty; and 6) the effect of reputation on loyalty. As for the rejected hypothesis is the effect of reputation on commitment

    Pengembangan kecerdasan kewargaan berbasis literasi humanitas: Suatu alternatif membangun keadaban publik

    Get PDF
    Salah satu kegagalan pendidikan untuk menghasilkan kecerdasan kewargaan tercermin dari krisis keadaban publik. Pendidikan menempatkan terlalu banyak penekanan pada kecerdasan individu sementara mengabaikan upaya untuk menghubungkan keragaman kecerdasan pribadi ke dalam kecerdasan kolektif kewargaan. Akibatnya, banyak orang yang tidak sadar akan hak dan kewajibannya. Selain itu, ada perilaku lain dalam masyarakat yang tidak mencerminkan keadaban. Penistaan, hinaan, bahkan ancaman akhir-akhir ini sudah menjadi wacana publik di sejumlah tempat di Indonesia. Banyak orang mempublikasikan foto, karikatur, slogan, dan gambar lainnya di media sosial yang mencerminkan atau berpotensi memancing kebencian dan kemarahan. Oleh karena itu, pendidikan kecerdasan kewargaan berdasarkan Pancasila merupakan sarana yang paling efektif untuk membina keadaban masyarakat. Pengembangan kecerdasan kewargaan lebih fundamental bagi suatu bangsa, untuk itu perlu dikembangkan suatu literasi yang mampu mengantarkan untuk mencapai hidup yang lebih mulia dan beradab, yaitu literasi humanitas. Literasi humanitas merupakan muara dari literasi data dan teknologi bagi pembelajar abad 21 untuk kehidupan yang lebih mulia dan beradab Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran sentral dalam membangun kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pengembangan literasi humanitas. Metode yang digunakan dalam analisis pembahasan ini adalah studi pustaka. Dalam artikel ini membahas tentang kecerdasan kewargaan suatu tantangan, literasi humanitas sebagai solusi proses pendidikan kecerdasan kewargaan, dan pengembangan kecerdasan kewargaan melalui literasi humanitas dan peran literasi humanitas membentuk keadaban publik dalam konteks Indonesia

    Guru pembelajar modul pelatihan SD kelas awal : kelompok kompetensi G profesional hakekat pembelajaran PPKn

    Get PDF
    Panduan ini disusun untuk memberikan petunjuk teknis bagi para guru agar dapat menyelenggarakan pembelajaran dan penilaian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah sesuai dengan jati dirinya yang baru. Pembelajaran PPKn yang akan dibahas meliputi; Hakekat Pembelajaran PPKn di Indonesia, Implementasi demokrasi Konstitusional di Indonesia mengacu pada keutuhan NKRI, perilaku kebersamaan dalam keberagaman dalam interaksi dengan sesama, kepribadian nasional berdasarkan kebhinekaan masyarakat Indonesia dan sikap perilaku cinta tanah air dan bela negara

    Peran Media Sosial Dalam Mempererat Interaksi Antar Keluarga Di Desa Esandom Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara

    Get PDF
    Lahir dan berkembangnya teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Dengan adanya teknologi informasi, perilaku masyarakat mengalami perubahan. Salah satu jenis teknologi informasi yang mengalami perkembangan yang cukup pesat adalah media social.  Media sosial ini memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan :  untuk mengetahui : Peran Media Sosial dalam Mempererat Interaksi antar Keluarga di Desa Esandom, Kecamatan Tombatu Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. Sedangkan teknik analisis Data yang digunakan  mengambil petunjuk  dari Moleong (2007) tentang Metode Penelitian Kualitatif, yakni menyangkut Reduksi Data, Display Data  dan penarikan Kesimpulan.  Dari hasil penelitian membuktikan bahwa kehadiran media sosial dalam kehidupan masyarakat di Desa Esandom ini sangat berperan dalam interaksi antar masyarakat terlebih interaksi antar anggota keluarga. Kehadiran media sosial ini semakin mempermudah interaksi antar anggota keluarga. Salah satu peran media sosial dalam interaksi masyarakat di Desa ini adalah mempererat interaksi antar anggota keluarga. Kata kunci: Media Sosial, Interaksi Antar Keluarga

    STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP ODGJ DI PSR-GPODGJ PALEMBANG

    Get PDF
    Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan pikiran, perilaku dan perasaan dalam bentuk perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan hambatan dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari. Setiap manusia merupakan makhluk sosial, maka dari itu setiap dari mereka membutuhkan interaksi dengan sesama. Untuk menciptakan interaksi sosial ODGJ maka menggunakan strategi komunikasi. Tujuannya untuk mengetahui apakah dengan strategi komunikasi dapat meningkatkan interaksi sosial terhadap ODGJ?. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif pendekatan dan jenis data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya strategi komunikasi dapat membantu ODGJ dalam berinteraksi. Interaksi sosial terhadap ODGJ merupakan suatu hal yang penting agar dapat membantu ODGJ dalam bersosialisasi. Dari adanya strategi pelaksanaan komunikasi menunjukkan bahwa pada pasien PSR-GPODGJ dapat mengimplementasikan strategi komunikasi untuk meningkatkan interaksi sosial di PSR-GPODGJ.Orang Dengan Gangguan Jiwa, Interaksi Sosial, Strategi Komunikas

    Penerapan Teknik Sosiodrama untuk Meningkatkan Komunikasi yang Beretika pada Siswa di SMA Negeri 1 Gondang

    Get PDF
    Yang melatar belakangi penelitian yaitu dalam kehidupan sosial manusia adalah komunikasi. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Untuk memenuhi kebutuhannya manusia menjalin proses interaksi dengan sesama manusia di lingkungan masyarakat yang biasanya disebut dengan komunikasi.dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru BK di SMA Negeri 1 Gondang pada tanggal 11 Januari 2013 di dapatkan hasil bahwa kebanyakan  siswa terutama siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Gondang yang mengalami penurunan etika dalam berkomunikasi Tujuan yang ingin di peroleh dari penelitian ini adalah untuk menguji penggunaan teknik sosiodrama dalam meningkatkan komunikasi yang beretika pada siswa di SMA Negeri 1 Gondang. Di dalam penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimental dengan One group pre-test dan post-test design. Subyek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas XI.IPS 1 SMA Negeri 1 Gondang yang mengalami komunikasi yang rendah yang berjumlah 6 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah menggunakan angket. Di mana angket tersebut bertujuan untuk mengetahui siswa yang mengalami komunikasi beretika yang rendah. Teknis analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah statistik nonparametrik dengan menggunakan uji uji tanda. Berdasarkan hasil dari uji tanda dapat diketahui bahwa  hasil skor pre-test (XB)ke skor  post-test(XA) mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa p=0,016 lebih kecil dari α=0,05. Sehingga ada perbedaan antara skor pre-test dan skor post-test.  Perbedaan itu berdasarkan hasil perhitungan rata-rata skor pre-testadalah 4500 dan hasil post-test adalah 5790 jadi selisih rata-rata hasil pre-test dan post-test  adalah 1290dapat disimpulkan bahwa Ha dapat diterima dengan baik, yaitu berarti teknik sosiodrama dapat meningkatkan komunikasi yang beretika pada siswa dengan guru di SMA Negeri 1 Gondang. Kata kunci: Teknik sosiodrama, komunikasi yang beretik

    PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL TARIK UPIH DALAM MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK

    Get PDF
    Character education is the foundation of children for their future and character education serves as the basis for self-discipline and becomes a means of controlling children when they behave. Values ​​that are not necessarily by the surrounding community. Noble values ​​can be sourced from existing local wisdom, wisdom values ​​to realize the aspirations of the nation physically and mentally. Through traditional games, it is also a form of tradition in people's lives to create an atmosphere and expression that is fun and uplifting to build children's character from an early age. Traditional games that can be categorized as good must be able to help aspects of children's development both physically and psychologically. Traditional games of attraction are sufficient to explore the physical abilities of children. When playing the game of attraction, children interact a lot with others, control emotions, cooperate, respect friends, and hone language skills. Introducing local wisdom through traditional games of Tarik-upih to children from an early age will form a person who cares and has a love for their culture. So that there will be generations with personalities and functional values ​​for the nation and state
    corecore